Sabtu, 20 Januari 2018

Ciri-ciri Lovebird sakit

Ciri-ciri Lovebird sakit





Mata Lovebird mengeluarkan cairan
Lovebird yang sakit dapat diketahui dari matanya. Kalau mata Lovebird mengeluarkan sekretum atau cairan yang tidak biasa (seperti menangis), bisa dipastikan bahwa Lovebird tersebut sedang sakit. Setelah itu, biasanya mata Lovebird akan berubah warna, sayu, terpejam, bahkan bengkak.
Lubang hidung Lovebird keluar ingus
Seperti halnya manusia, Lovebird yang sakit terutama sakit flu akan mengeluarkan ingus di bagian lubang hidung. Hal ini akan menyebabkan Lovebird bersin-bersin, mendengkur, dan Lovebird tak akan bisa bernapas secara normal. Kalau sudah demikian, biasanya Lovebird sering membuka paruh karena sesak napas.
Lovebird tidur dengan kepala menghadap sayap
Pola tidur Lovebird juga menggambarkan dia sedang sakit. Seperti halnya, saat kepala Lovebird dihadapkan ke sayap, berarti Lovebird tersebut sedang sakit flu atau panas. Pola ini biasanya diikuti dengan bagian mata yang tidak tertutup secara penuh.
Lovebird mencabuti bulunya sendiri
Jika Lovebird Anda sering mencabuti bulunya sendiri, berarti Lovebird Anda sedang sakit atau stress. Selain stress, bisa jadi di bagian dalam bulunya juga terdapat kutu yang mengganggu.
Sayap dan bulu Lovebird kusut
Jika sayap dan bulu Lovebird Anda terlihat kusut atau lunglai, bisa jadi Lovebird Anda sedang menderita suatu penyakit. Ciri-ciri penyakit seperti ini sering nampak pada sebagian besar burung kicau.
Sendi tulang Lovebird bengkak
Meski sendi tulang Lovebird tidak terlalu terlihat, tapi jika Lovebird Anda sedang sakit, biasanya sendi-sendi tulangnya akan membengkak. Sebagian Lovebird yang menunjukkan gejala ini akan mengalami perubahan bentuk struktur tulang.
Perubahan kulit Lovebird
Kulit Lovebird yang sedang sakit bisa mengalami perubahan yang signifikan, seperti munculnya kutil dan bercak putih di bagian yang tidak tertutupi bulu. Biasanya, kulit yang terserang penyakit adalah bagian mata, pangkal paruh, dan kaki.
Tonjolan di tubuh Lovebird
Terkadang Lovebird yang sakit akan mengeluarkan tonjolan aneh di salah satu bagian tubuhnya. Jika dilihat, tonjolan itu memang tampak asing, terutama bagian dadanya.
Kotoran Lovebird berubah jadi cair
Sebagian besar Lovebird yang sakit akan mengeluarkan kotoran yang begitu encer mirip dengan cairan. Kalau manusia, tanda-tanda seperti ini sering disebut sebagai diare.
Nafsu makan Lovebird menurun
Waspadalah jika melihat Lovebird Anda mengalami penurunan nafsu makan, sebab itu merupakan tanda-tanda Lovebird yang sedang sakit.
Lovebird sempoyongan
Lovebird yang sakit dapat diketahui dari caranya bertengger. Jika Lovebird terlihat sempoyongan atau lebih suka di lantai sangkar, kemungkinan besar, Lovebird tersebut sedang sakit. Selain itu, Lovebird akan terlihat murung dan tidak terlalu aktif bergerak.
Lovebird banyak minum
Lovebird yang banyak minum tidak menandakan dia sedang sehat, melainkan sebaliknya. Lovebird yang minumnya berlebihan merupakan ciri-ciri Lovebird sedang sakit.
Nah, setelah mengetahui ciri-ciri Lovebird yang sedang sakit, saatnya Anda mewaspadai beberapa penyakit yang sering diderita Lovebird. Setidaknya, terdapat 12 penyakit Lovebird yang dapat membahayakan nyawa Lovebird. Berikut ulasan selengkapnya.
1. Penyakit mata atau Snot

Penyakit Snot (kaskus.co.id)
Penyakit Snot (kaskus.co.id)

Jangan sepelekan penyakit mata pada Lovebird atau biasa disebut snot. Walaupun kelihatannya memang tidak terlalu berbahaya, kalau dibiarkan begitu saja, penyakit snot bisa menyebabkan kematian.
Penyakit ini ditandai dengan keluarnya cairan tak biasa pada mata Lovebird. Sering kali, hanya sebelah mata yang terkena penyakit snot, kemudian kalau sudah parah, dua-duanya akan terkena penyakit yang sama.
Cara penyembuhan atau penanganan
  • Lovebird dijauhkan dari burung lainnya karena penyakit ini menular.
  • Menghentikan proses memandikan dan penjemuran Lovebird. Kalau mau menjemur Lovebird, sebaiknya dilakukan sebentar saja, sekitar 1-2 jam pada pagi hari. Tempatkan Lovebird di tempat sepi dalam keadaan dikerodong (setengah) agar tidak terkena terpaan angin secara langsung.
  • Memberikan Lovebird antibiotic serta vitamin (setiap hari pada air minumnya) untuk memulihkan kondisi Lovebird. MGS Bird Farm memberikan obat antibiotic berbentuk injeksi dan sudah terbukti keampuhannya.
  • Memberikan obat khusus snot (salep Cyndocentrol) yang dapat dibeli dari toko burung terdekat. Obat tersebut dapat dioleskan menggunakan tisu pada bagian mata Lovebird. Selain itu, Anda dapat memberikan obat tetes mata No Snot agar mata Lovebird tidak bengkak dan berair lagi.
  • Memberikan obat tetes mata Alletrol, obat tetes mata Vitobel, Erlamycetin Chloraphenicol (salep mata), tablet Tony’s Treasure yang sudah dihaluskan.
  • Memberikan obat tetes Bio Snot yang terbukti ampuh menyembuhkan penyakit snot pada Lovebird.
  • Memberikan makanan biji-bijian, seperti millet merah, millet putih, dan canary sheed. Ditambah lagi, extra food, seperti eggfood dan jagung. Oh ya, sebaiknya, pakan kangkung dihentikan terlebih dahulu.
  • Kotoran dalam sangkar harus selalu dibersihkan secara rutin. Sebagai tindakan pengamanan, Anda bisa menyemprotkan air rebusan daun sirih pada sangkar. Tujuannnya, untuk membunuh bakteri agar tidak berkembang biak di dalam sangkar.
  • Anda sendiri harus selalu menggunakan sarung tangan, agar terhindar dari bakteri yang menyerang Lovebird.
2. Gangguan pernapasan
Gangguan pernapasan pada Lovebird ditandai dengan keluarnya cairan kental pada lubang hidungnya. Biasanya, Lovebird juga sering membuka paruh karena kesulitan bernapas.
Penyakit ini disebabkan karena penyebaran bakteri e-coli dan virus mycoplasma yang banyak dijumpai pada buah dan sayuran. Oleh karena itu, sebelum memberikan pakan sayuran atau buah, sebaiknya dicuci terlebih dahulu.
Cara penyembuhan dan penanganan
  • Lovebird yang sakit harus dipisahkan dari burung yang lain agar tidak menular.
  • Membersihkan sangkar secara rutin, kalau perlu disemprot rebusan air daun sirih agar bakterinya mati. Anda juga bisa mengganti daun sirih dengan tembakau atau cengkeh.
  • Memberikan makanan bergizi dan vitamin setiap hari.
  • Jangan lupa membersihkan buah dan sayuran sebelum diberikan ke Lovebird.
  • 3. Penyakit Kutu
    Lovebird yang jarang dimandikan dapat terkena penyakit kutu. Terlebih kalau sangkarnya jarang dibersihkan, maka kutu-kutu akan semakin nyaman berkembangbiak di bulu-bulu Lovebird.
    Lovebird yang terkena kutu akan tampak gelisah dan sering mematuki bulunya sendiri. Selain itu, Lovebird tidak akan mau diam dan selalu kelabakan di dalam sangkar.
    Cara penyembuhan dan penanganan
    Anda dapat menyemprotkan rebusan air daun sirih pada bulu-bulu Lovebird. Pertama, siapkan 6-10 lembar daun sirih, 1 sendok kapur sirih, serta semprotan. Setelah itu, rebus daun sirih dan kapur sirih dalam air 2 liter.
    Kemudian, biarkan air rebusan tersebut mendingin dengan sendirinya, lalu masukkan ke dalam semprotan. Terakhir, semprotkan air tersebut ke tubuh Lovebird sampai basah kuyup dan bilas menggunakan air bersih.
    4. Penyakit Bubul
    Penyakit Bubul (omkicau.com)
    Ilustrasi Penyakit Bubul pada Kaki Burung Kenari (omkicau.com)
    Penyakit Bubul sering kali menyerang bagian kulit Lovebird. Dampaknya, kulit Lovebird terutama kaki akan terlihat bengkak, kukunya memanjang secara tidak wajar, dan sisik pada kaki akan melebar.                                                                   5. Penyakit Cacar/ Avian Pox/ Patek
    Penyakit Cacar (kaskus.co.id)
    Penyakit Cacar (kaskus.co.id)
    Penyakit Cacar/ Avian Pox/ Patek disebabkan oleh beberapa virus Cacar. Virus ini tidak hanya menjangkiti Lovebird saja, melainkan jenis burung lain juga, seperti burung Elang, burung Hantu, burung Pipit, Ayam, dan Kalkun.
    Di samping itu, cara kerja virus ini juga cukup mengesankan. Dia merangsang lapisan atas kulit untuk tumbuh pesat. Hal ini menyebabkan jaringan baru segera mati dan membentuk kutil. Virus Cacar sendiri bisa masuk ke tubuh Lovebird melalui berbagai perantara, di antaranya nyamuk yang sudah terinfeksi, lalat, burung terinfeksi, permukaan kulit terabrasi atau selaput lendir, dan air serta makanan yang telah terkontaminasi.
    Penyakit Cacar dibedakan menjadi dua, yaitu kering (permukaan kulit) dan basah.
    Penyakit Cacar kering
    Penyakit ini menyerang kulit, seperti kutil yang muncul di mata, pangkal paruh, dan kaki. Lovebird yang sudah terkena penyakit ini akan terlihat lesu, nafsu makan menurun, napas tersengal-sengal, dan gangguan penglihatan. Meski begitu, Anda tak perlu khawatir karena Lovebird dapat sembuh (proses penyembuhan 2-4 minggu) seperti sediakala, asalkan dia mampu makan dan mengonsumsi vitamin.
    Penyakit Cacar basah
    Untuk penyakit Cacar basah akan ditunjukkan dengan adanya bercak putih atau plak yang berkembang pada selaput lendir di mulut, tenggorokan, trakea, dan paru-paru. Dengan begitu, hewan peliharaan Anda akan mengalami kesulitan makan dan mungkin saja gangguan pernapasan. Namun, Anda tak perlu takut karena penyakit Cacar basah lebih sering menyerang Ayam dan Kalkun Domestik, bukan Lovebird.
    Cara penyembuhan dan penanganan
    • Memisahkan burung yang terjangkit virus Cacar dari burung yang lain.
    • Memberikan obat Cacar khusus burung untuk membunuh virusnya.
    • Memberikan ACC Blue/ obat biru buat ikan/ Getamicin 0,1 persen.
    • Memberikan makanan bergizi dan vitamin setiap hari.
    • Membersihkan sangkar secara rutin.
    6. Penyakit Nyilet
    Penyakit Nyilet (pet-lovers.id)
    Penyakit Nyilet (pet-lovers.id)
    Penyakit Nyilet ditandai dengan tubuh Lovebird yang kurus, bagian daging pada dada menyusut, dan bagian tulang dada terlihat meruncing, sehingga banyak orang menyebutnya dada tajam atau silet. Secara kasat mata, Lovebird yang sakit Nyilet, bagian dadanya akan tampak menonjol atau prominent breast bone.
    Penyebab penyakit Nyilet sering diidentikkan karena kekurangan gizi, padahal tidak selalu demikian. Lovebird Nyilet juga bisa disebabkan oleh penyakit gondok, kurangnya porsi makan, keracunan logam berat, masalah pada paruh, gangguan parasit (cacing gelang, giardia, lalat, kutu, dan tungau kulit), infeksi (bakteri, jamur, dan virus), dan beberapa penyakit lain, seperti PDD (Proventricular Dilatation Disease), Aspergillosis, Psittacosis, Avian tuberculosis, Candida, Avian polyoma, serta WNV (west nile virus).
    Cara penyembuhan dan penanganan
    • Burung dipindahkan ke sangkar yang telah dikerodong (karantina).
    • Menghentikan proses mandi dan penjemuran.
    • Memberikan obat khusus Nyilet seperti Spirulina dan Megabac, katanya yang paling manjur merk Megabac.
    • Membersihkan kotoran burung setiap hari.
    7. Penyakit Tetelo
    Penyakit Tetelo adalah penyakit yang menyerang sistem saraf burung. Biasanya, ciri-ciri Lovebird yang terkena penyakit Tetelo yakni sering menggeleng-gelengkan kepala seperti terkena stroke.
    Cara penyembuhan dan penanganan
    • Menghentikan proses memandikan dan penjemuran Lovebird. Kalau mau menjemur Lovebird, sebaiknya dilakukan sekitar 1 jam saja pada pagi hari.
    • Tempatkan Lovebird di tempat minim suara dalam keadaan dikerodong (setengah) agar tidak terkena terpaan angin secara langsung.
    • Memberikan makanan bergizi dan vitamin setiap hari serta obat khusus saraf yang dijual di toko burung terdekat.
    8. Penyakit kaki lemas
    Sebagian orang pasti pernah menjumpai kaki Lovebird yang tiba-tiba lemas, sehingga tak mampu bertengger di atas pijakan. Lovebird yang kakinya lemas, lebih sering terdiam di lantai sangkar dan intensitas kicauannya berkurang.
    Cara penyembuhan dan penanganan
    Pertama, Lovebird dipisahkan dengan jenis burung yang lain. Lalu, mengompres kaki Lovebird menggunakan air hangat, kemudian dilanjutkan dengan mengurut kaki Lovebird menggunakan minyak Tawon. Pengobatan ini bisa Anda lakukan dua kali sehari. Oh ya, jangan lupa untuk melepas tangkringan Lovebird selama proses penyembuhan.
    9. Penyakit Berak Kapur
    Penyakit Berak Kapur (kaskus.co.id)
    Penyakit Berak Kapur (kaskus.co.id)
    Lovebird yang menderita penyakit Berak Kapur, kotorannya terlihat memutih seperti kapur. Terkadang, kotoran Lovebird juga berubah menjadi encer dan berbau tak sedap.
    Cara penyembuhan dan penanganan
    Anda dapat menyembuhkan penyakit Berak Kapur pada Lovebird dengan cara memberikan bawang putih dalam bentuk potongan kecil-kecil. Bawang putih yang Anda berikan tidak perlu terlalu banyak, cukup setengah siung saja. Anda juga bisa mencoba obat lain seperti Tetra Chlor.
    10. Penyakit Stress
    Tak hanya manusia, Lovebird juga bisa stress. Penyakit stress timbul karena Lovebird terlalu lama hidup menyendiri dalam sangkar. Padahal, Lovebird merupakan burung yang suka hidup berpasang-pasangan. Kalau sudah stress, biasanya Lovebird gemar mencabuti bulunya sendiri.
    Cara penyembuhan dan penanganan
    Jika Lovebird Anda masih sendiri, Anda bisa mencarikan pasangan untuknya. Ini penting, karena Lovebird juga suka bereproduksi. Jangan lupa, buatkan tempat tidur yang nyaman karena Lovebird menyukai sangkar yang di dalamnya terdapat kayu berlubang.
    11. Penyakit Egg Binding
    Egg Binding adalah proses bertelur yang tidak sempurna, sehingga telur Lovebird lengket antara satu dengan yang lain. Ini berbahaya karena dapat menyebabkan Lovebird betina mati.
    Cara penyembuhan dan penanganan
    Apabila Lovebird Anda terkena Egg Binding, maka cara yang dapat dilakukan untuk menyembuhkannya adalah menggunakan minyak goreng. Caranya, masukkan 1-0,5 ml minyak goreng pada spet (semacam suntikan untuk meloloh), lalu Lovebird dipegang dalam posisi terlentang dan sepetkan atau lolohkan minyak melalui mulut Lovebird. Tak hanya mulut, bagian anus juga ditetesi minyak goreng dan pijat perlahan sembari ditekan sesekali. Setelah itu, Lovebird dimasukkan sangkar (digantung) lalu dikerodong, biarkan sampai esok hari.
    12. Penyakit Lesu atau Lemas
    Terkadang, Lovebird yang kurang fit akan terlihat lesu atau lemas. Kalau sudah demikian, biasanya Lovebird malas berkicau dan kerjaannya diam saja di dalam sangkar.
    Cara penyembuhan dan penanganan
    Jika Lovebird Anda terlihat lesu dan lemas, Anda bisa memberikan obat Spektra atau obat lesu di toko obat burung. Setelah diobati, Lovebird dijemur lebih lama, dimandikan pada pagi hari dan sore hari, memberikan sayur dan buah 3-5 kali dalam seminggu, serta memberikan vitamin di air minum 5-8 tetes.
    Demikian beberapa penyakit Lovebird lengkap dengan ciri-ciri dan penyembuhannya. Semoga bermanfaat untuk semua pecinta Lovebird dan jenis burung yang lain.

Macam-macam Jenis Penyakit burung dan Pencegahannya

Macam-macam Jenis Penyakit burung dan Pencegahannya



Berikut ini ada beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang burung dan perlu diketahui kicaumania agar dapat melakukan pencegahan lebih dini
  • STRES BURUNG
Gejala: Bulu berdiri, kepala ditaruh di pun­dak, mata sayup, kotoran tidak normal, badan lemas, tampak resah, terlihat tegang, tidak mau berkicau, badan kurus karena tidak mau makan, mencabuti sendiri bulu-bulunya serta menyendiri atau panik dengan berperilaku menabrak-nabarak sangkar.
Penyebab: Perubahan lingkungan di tem­pat tinggal, perubahan cuaca secara men­dadak, sangkar jatuh serta mendengar suara gaduh atau terkejut.
Pencegahan: Mengkerodong sangkar ketika dalam perjalanan atau bila terjadi peru­bahan cuaca. Bila berpindah lingkungan tem­patkan sang kar di tempat yang sepi dan ja­ngan sampai terusik. Bila terlanjur stres, beri vitamin anti stres pada minumnya dan penam­bahan extra fooding pada menu pakannya.
  • BERAK PUTIH
Gejala: Nafsu makan berkurang, badan lesu, mencret/berak dengan kotoran ber­warna putih cair.
Penyebab: Kebersihan pakan dan minum kurang terjaga, sanitasi tempat tinggal kurang baik, menu pakan yang salah serta peru­bahan cuaca mendadak.
Pencegahan: Menjaga kebersihan dan sanitasi tempat tinggal dan pemberian vita­min secara rutin. Meneliti kondisi pakan dan minum secara teratur. Mewaspadai peru­bahan cuaca secara tiba-tiba dengan me­mindah atau menutupi sangkar dengan kero­dong. Jika terlanjur menyerang bisa diobati dengan obat anti mencret untuk burung yang banyak terjual di pasaran.
  • KAKI BENGKAK ( BUBUL)
Gejala: Penyakit ini mudah dikenali. Kaki burung yang terserang akan terlihat benjol kecil yang semakin lama akan membesar dan mengeras.
Penyebab: Luka akibat patukan atau ter­kena benda tajam yang tidak segera diobati. Kebersihan serta kondisi sangkar dan pangkringan yang kurang terjaga.
Pencegahan: Menjaga kebersihan sang­kar secara rutin serta memperhatikan kondisi sangkar dengan menghaluskan bagian-bagian yang terlihat kasar atau tajam. Apabila terdapat sedikit luka di kaki segera dikompres dengan air hangat secara rutin hingga sembuh. Jika terlihat membengkak, sudet/potong bagian yang bengkak dengan pisau atau silet lalu keluarkan cairan yang terdapatdalam benjolan. Selanjutnya luka bisa diobati dengan obat pembersih luka (Betadine, dll)
  • KUKU/PARUH PANJANG
Gejala: Gerakan burung tidak lincah karena kuku memanjang. Kesulitan mengambil ma­kanan atau minum karena paruh memanjang.
Penyebab: Pada sebagian jenis burung seperti punglor akan mengalami proses ala­miah dengan memanjangnya paruh serta kuku secara berkala.
Pencegahan: Bisa dipotong dengan gun­ting yang tajam. Perhatikan waktu memotong, jangan sampai terkena paruh atau kuku yang ada  pembuluh darah.
  • PILEK
Gejala: Sering menggeleng-gelengkan kepala untuk membuang cairan (ingus) pada saluran pernafasannya. Mulut sering terbuka sebagai usaha untuk bernafas, mata berair serta tampak lesu dan lemah.
Penyebab: Kondisi burung tidak fit karena perubahan suhu secara mendadak. Terlalu lama dimandikan. Kondisi pakan atau minum yang terjangkit virus influenza. Penyakit ini dapat menular melalui udara, makanan atau minuman.
Pencegahan: Menambah menu gizi dan extra fooding pada pakan. Jangan memandikan burung terlalu lama atau secukupnya saja. Mengisolir burung yang terjangkit dari burung lainnya. Apabila terkena pilek, obati dengan obat yang mengandung antibiotic dan rangsang nafsu makan dengan vitamin tambahan.
  • RADANG MATA
Gejala: Mata bengkak dan selalu berair sampai mengering yang berakibat mata tertutup.
Penyebab: Debu, pasir, asap dan ling­kungan yang kurang sehat.
Pencegahan: Hindari sangkar dari ter­paan angin dan asap. Bila terkena bisa diobati dengan salep mata (Auromycin) atau diberi kapsul sakit mata untuk burung (Terafit).
  • RONTOK BULU ( NGURAK )
Gejala: Rontok bulu merupakan proses ala­miah pada hampir semua jenis burung. Jika rontok bulu bukan secara alami burung akan terlihat malas bergerak, tidak mau berkicau, tidak lincah dan nafsu makan menurun hingga lesu.
Penyebab: Stres berat, gangguan kutu, tungau atau gurem yang terasa gatal hingga burung mematuk-matuk sendiri bulunya. Ku-rang vitamin dan protein. Bentuk sangkar yang kurang tepat (terlalu kecil/besar) atau gangguan binatang lain hingga burung men­jadi ketakutan dan menabrak-nabrak sangkar.
Pencegahan: Menciptakan suasana lingkungan yang tenang bagi burung. Menjaga kebersihan sangkar serta menata konstruksi sangkar. Jika burung mulai ngurak karena kutu, hilangkan dengan bedak deodoran yang ditaburkan diseluruh tubuh burung atau menyemprot sangkar dengan pembasmi kuman. Agar bulu cepat tumbuh kembali beri vitamin dan gizi lebih pada menu pakan.
  • ASPERGILOSIS
Gejala: Sesak nafas, suara serak dan badan lemas atau lesu. Bila menyerang mata, mata akan bengkak. Bila menyerang kulit akan terlihat bopeng-bopeng mirip koreng.
Penyebab: Jamur Aspergillus yang ber­kembang biak pada sangkar sehingga sang­kar lembab. Pakan lembab, air minum jarang diganti serta tumpukan kotoran karena sang­kar jarang dibersihkan.
Pencegahan: Menjaga kebersihan sangkar secara rutin. Mengganti pakan dan air minum setiap hari. Memberikan cukup sinar matahari pada burung dan sangkar. Menyemprot sangkar dengan anti kuman secara berkala.
  • BRONCHITIS
Gejala: Paruh sering terbuka sebagai usa­ha untuk bernafas. Kepala menggeleng ke kanan dan kiri untuk menghilangkan cairan (ingus) pada hidung. Nafas tersenggal-sengal disertai batuk burung dan bersin-bersin. Suara kicau parau dan badan lemas. Waktu bernafas terdengar suara seperti mengorok.
Penyebab: Virus yang mudah menular ka­rena cuaca lembab dan sirkulasi udara yang buruk dalam sangkar.
Pencegahan: Tempatkan sangkar di ruangan bersirkulasi udara normal. Punglor memang menyukai udara dingin tetapi bukan berarti lembab. Bersihkan sangkar, tempat makan dan minum serta peralatan sangkar lainnya secara teratur, bila perlu semprot dengan cairan antiseptik sebelum digunakan. Bila terserang bisa diobati dengan obat antibiotik dan pembeian vi­tamin tambahan untuk menambah nafsu makan.
  • CACINGAN
Gejala: Muka pucat, kekurangan darah, ba­dan lemas dan lesu, nafsu makan berkurang, bulu mudah rontok dan kusam, kotoran encer atau sulit buang kotoran serta terdapat cacing pada kotoran. Jika terlihat parah akan meng­akibatkan lumpuh pada burung.
Penyebab: Cacing Ascaris yang hidup pa­rasit dalam usus burung. Kebersihan sangkar dan perlengkapannya yang kurang terjaga.
Pencegahan: Isolir burung yang terkena cacingan dalam sangkar karantina dan beri lampu agar hangat. Kotoran jangan dibiarkan menumpuk dan sering menjemur sangkar di sinar matahari langsung. Memberi obat anti cacing atau suplemen penguat tubuh untuk burung yang terjangkit.
  • COCCIDIOSIS
Gejala: Mata sulit terbuka dan terlihat me­ngantuk. Senng berdiam diri di pojok sangakar atau pangkringan. Berat badan merosot ka­rena hilang nafsu makan. Bulu kusam dan sayap mengantung. Kotoran encer dan berwarna merah karena tercampur darah.
Penyebab: Bakteri Protozoa Coccidaeyang hidup di dinding usus halus hingga mengakibatkan alat pencernaan luka dan me­ngeluarkan darah yang bercampur dengan kotoran saat keluar. Penularan bisa melalui udara, pakan, minum atau kontak langsung.
Pencegahan: Segera mengisolir burung beserta sangkar. Jangan memberikan pakan atau minum terlalu lama hingga basi. Me­nyemprot sangkar baru dengan antiseptik sebelum digunakan. Jika terkena bakteri ini beri obat antiseptik secara rutin hingga sem­buh. Pengobatan bisa melalui penyuntikan atau air minum pada burung.
  • CACAR BURUNG ( DIFTERI)
Gejala: Ada 4 macam gejala klinis pada punglor yang terjangkit cacar burung, yaitu septikimia, sesak nafas, cacar kulit dan mem­bran mukosa. Gejala septikimia burung akan mengalami keracunan darah yang berakibat kematian setelah 2-3 jam terinfeksi. Gejala sesak nafas burung akan meng­geleng-gelengkan kepalanya untuk menge­luarkan lender dari saluran pernafasannya. Nafas akan tersengal-sengal, suara serak serta bersin-bersin.
Gejala cacar kulit merupakan Difteri kronis dengan ciri terdapat bintik-bintik bernanah di sudut paruh dan sekitar mata yang bila pecah akan menge­luarkan cairan bercampur darah. Setelah mengering akan membekas mirip bopeng/ koreng. Mata akan berlendir dan bernanah hingga bengkak dan akhirnya buta.
Gejala membran mukosa berupa luka atau cacar yang terjadi pada mata atau paruh.
Penyebab: Kebersihan sangkar, pakan dan minum yang buruk. Penularannya melalu kontak dengan burung lain seperti tempat mandi atau sangkar yang sama dengan burung yang terkena penyakit.
Pencegahan: Jangan mencampur burung dengan burung yang terjangkit. Menjaga pakan dan minum agar tidak tercemar. Kebersihan lingkungan sekitar sangkar perlu dijaga. Jika terjangkit, bersihkan luka cacar dengan air matang, kemudian obati dengan Iodium + Glisein (1:2). Untuk mata yang lengket bersihkan dengan asam borak (2%), usap dengan kain lembut perlahan-lahan. Beri vitamin tambahan pada pakan untuk memulihkan stamina.
  • KOLERA
Gejala: Nafsu makan tidak ada dan lesu. Sering mencret dengan warna kotoran dari putih menjadi kuning lalu hijau. Tampak cairan menetes dari hidung atau paruh. Kejang-ke­jang, mengorok, lumpuh atau mendadak mati tanpa ada gejala sebelumnya.
Penyebab: Disebabkan oleh bakteri. Pe­nularan bisa melalui burung lain, sangkar kotor atau perubahan cuaca secara tiba-tiba.
Pencegahan: Kebersihan sangkar, tempat makan dan minum perlu diperhatikan. Pem­berian vitamin tambahan, gizi berlebih dan protein tinggi dianjurkan untuk menambah daya tahan tubuh dari serangan penyakit. Beri obat antibiotic yang banyak dijumpai di pasaran pada burung yang terjangkit
  • MASUK ANGIN
Gejala: Tampak kedinginan, badan menggigil dan tidak mau berkicau. Menurunnya nafsu makan, mata selalu tertutup serta tidak bergairah.
Penyebab: Suhu yang berubah men­dadak. Udara dingin karena hujan terus-mene­rus serta angin yang berhembus terlalu kencang.
Pencegahan: Beri kerodong dan pene­rangan pada sang kar bila terjadi perubahan cuaca. Memperhatikan gizi dan vitamin ma­kanan. Bila terjangkit beri obat antistres atau obat antibiotik lainnya.
  • KEJANG
Gejala: Burung akan berada di lantai dasar sangkar ketika terjadi kejang-kejang karena tidak dapat bertengger. Kondisi tubuh lemas dan otot-otot kaku. Bila sanggup bertengger posisinya akan mengggantung dengan ke­pala dibawah karena badan tidak bisa tegak serta badan sempoyongan.
Penyebab: Rusaknya sel-sel syaraf pada otak karena kekurangan vitamin B dan E.
Pencegahan: Beri vitamin atau suplemen tambahan pada menu pakan dan minum. Untuk pengobatan bisa diberi obat antibiotik pada air minumnya. Jika tidak sanggup meminum sendiri bantu dengan menggunakan pipet. Perhatikan menu pakan setiap hari dengan menu seimbang.
  • TETELO
Gejala: Leher miring atau berputar, kepala sering berputar-putar, keseimbangan tubuh hilang hingga sempoyongan, batuk, bernafas dengan suara mengorok, sesak nafas, dari lubang mulut keluar cairan kental (ngiler), lesu, badan gemetar, nafsu makan tidak ada, bulu berdiri, pucat, kotoran cair berwarna putih kehijauan serta sayap dan kaki lumpuh. Keadaan parah akan berakibat burung mati.
Penyebab: Virus New Castle Disease yang menyerang alat pernafasan, jaringan syaraf dan pencernaan.
Pencegahan: Menjaga kebersihan sangkar secara rutin. Melakukan vaksinasi NCD melalui tetes mata. Menghindari burung yang terjangkit serta memberi pakan bergizi dan vitamin tam­bahan untuk menambah daya tahan burung. 

Jumat, 19 Januari 2018

DILUTE, Mutasi Warna Pada Burung Lovebird

DILUTE

Mutasi Warna Pada Burung Lovebird


Mari kita bahas sedikit tentang mutasi warna pada Lovebird. Dilute adalah Mutasi Warna yang mereduksi Eumelanine (Pigment Hitam) pada bulu burung (plumage) hingga 80-90%. Akibat dari hal ini maka bulu menjadi pucat. Dilute Berautosomal Recessive.

Ciri khas burung ini mempunyai sayap terbang berwarna abu-abu (grey). Paruh, mata, kaki dan kuku memiliki warna gelap yang normal.

Dilute dapat diturunkan atau dicetak melalui :

1. Dilute X Dilute Anak 100% Dilute; 
2. Dilute X split Dilute Anak 50% Dilute 50% split dilute; 
3. Split Dilute X Split Dilute Anak 25% Dilute, 50% Split Dilute dan 25% non Dilute


Dilute akan menghasilkan warna yang indah ketika dipasangkan dengan Slaty, Euwing, Dark Factor Dan Biola. Dalam perkembangan terakhir ini banyak pertanyaan apa perbedaan Dilute dengan Pastel?


Perbedaan antara Dilute dan Pastel

1. Dilute mereduksi Eumelanine 80-90% sedangkan Pastel mereduksi Eumelanine 50%. Sehingga warna Dilute lebih pucat dan merata sedangkan Pastel tidak merata;


2. Sayap terbang Dilute abu-abu meskipun berwarna pucat sedangkan Pastel sayap terbangnya berwarna putih ketika berwarna pucat dan akan berwarna abu-abu ketika warna tidak pucat.;

3. Dilute tidak mempunyai Co-dominant sedangkan Pastel mempunyai Co-dominant (NSL ino, DEC dan bronze fallow).



Membedakan Dilute dan Pastel melalui hasil Anak. 

1. Dilute X Dilute Anak 100 % Dilute; 
2. Pastel X Pastel Anak 100% Pastel; 
3. Dilute X pastel Anak 100% Wild type (warna green or blue) split Pastel split dilute.


Jadi Dilute BUKAN Pastel demikian pula sebaliknya Pastel Bukan Dilute. Semoga bisa menjadi jawaban tentang Dilute. Selamat berkarya dan Semoga sukses.

Trik Dan Tips Cara Menyilangkan Burung Love Bird Agar Menghasilkan Warna Yang Berfariasi

Trik Dan Tips Cara Menyilangkan Burung Love Bird Agar Menghasilkan Warna Yang Berfariasi




Trik Dan Tips Cara Menyilangkan Burung Love Bird Agar Menghasilkan Warna Yang Berfariasi - Pada dasarnya burung Jenis Love Bird ini di indonesia sekarang tidak sedikit yang banyak yang memeliharanya untuk di jadikan sebagai burung kontes maupun jenis burung rumahan dan hingga sebagai burung masteran burung jenis kicau lainnya. maka dari pada itu meski sebenarnya habitat aslinya di mancanegara akan tetapi di indonesia si burung Love Birdini ataupun bisa disebut dengan burung cinta banyak di pelihara untuk dilombakan di tanahair mulai sejak pada sekitar tahun 1985 merupakan salah satu jenis burung hias yang di lihat dari keelokan Warna dari bulunya Yang Berfariasi. 

Trik Dan Tips Cara Menyilangkan Burung Love Bird Agar Menghasilkan Warna Yang Berfariasi
Trik Dan Tips Cara Menyilangkan Burung Love Bird Agar Menghasilkan Warna Yang Berfariasi
Dan dari sekian banyak Jenis dari Warna pada love bird di tanah air dan sebagai contohnya love bird muka salem, lovebird kacamata topeng dan juga lovebird kacamata fischer amatmudah di dapati serta dipelihara. dan dari ke3 jenis dan juga di habitat alami populasinya mulai sejak menyusut oleh karena itu lovebird muka salem sangat kerap alami dari mutasi. di karenakan Mutasi itu terjadi karena pehobi dan juga para penangkar melakukan kawinsilang untuk Menghasilkan Warna Yang Berfariasi yang lain . Sejarah mencatat proses kawinsilang burung lovebird dengan cara serius di dunia sudah terjadi sejak 1940-an.dan berikut merupakan Trik Dan Tips Cara Menyilangkan Burung Love Bird Agar Menghasilkan Warna Yang Berfariasi 

lovebird Muka Salem
Dari mutasi itu kebanyakan warna yang di hasilkan begitu bermacam macam. sebagai contoh Dari lovebird muka salem bisa di hasilkan lovebird albino ( warna putih dan juga mata merah ), ( lutino warna kuning dan juga mata merah ), cinnamon ( warna kecokelatan ), golden cherry ( warna kuning dan juga menghasilkan mata gelap ), juga pied ( warna bercak-bercak ). berlainan juga dengan mutasi dari Love Bird kacamata fischer rata-rata dapat menghasilkan serta menimbulkan lovebird bersama warna kuning.

lovebird lutino
Cara menelurkan love bird yang bermutasi sebenarnya tidaklah mudah. Induk, misalnyaperlumengambil gen mutasi. System memperoleh induk sama seperti itu dan juga perlu waktubertahun-tahun melintasi serangkaian penangkaran. Oleh sebab lama para pehobi di tanah air lebih memastikan induk pembawa gen mutasi yang sudah ada pada Burung love bird tersebut. dan untuk menyilangkan lovebird lutino, misalnyapeluang paling besar adalah untuk cara mengawinkan jantan hijau normal bersama betina lutino. dengan cara itu kita akan mendapatkan peluang untuk memperoleh anak lutino yang di cirikan dengan warna mata merah pada masa generasi pertama dan kita akan mendapatkan 40–50%.

love bird albino
Dari beberapa persilangan tersebut kita akan memperoleh love bird albino tambah lebih sukar meski resepnya sudah ada merupakan mengawinkan betina lutino yang kelihatan dari silangan betina warna biru dengan jantan lutino dan juga jantan dari persilangan betina lutino dan jugajantan biru atau lutino. dan dari Persilangan tersebut dapat membuahkan dan menghasilkan timbulnya lovebird albino se besar 25%.

lovebird biru

Dan gimana untuk cara membuahkan serta menghasilkan lovebird biru atau hijau dengan cara mengawinkan induk berbulu normal bersama biru atau hijau. Namun perlu kelihatan di saat dan juga di dapatkan anakan berwarna hijau mengambil gen biru, peluang anakan tersebut dikawinkan dengan sesamanya akan membuahkan lovebird hijau pun biru denganperbandingan 3 : 1.


 Kunci utamanya merupakan pastikan induk sehat tidak dengan cacat, berbulu mengkilap, jugamemiliki kloaka bersih. dan apabila anda membeli induk dari bakul yakinkan, calon induk tersebut bertengger, bukan cuma di dasar sangkar. Burung yang bertengger menunjukkan memiliki cengkramannya kuat, tandanya keadaannya sehat. Nah yakinkan serta usia calon induk lovebird minimal 2 - 3 tahun supaya mapan.Demikianlah Trik Dan Tips Cara Menyilangkan Burung Love Bird Agar Menghasilkan Warna Yang Berfariasi semoga dapat bermanpaat untuk anda terimakasih.

Pemahaman awal genetika dasar lovebird


Mutasi warna lovebird : Pemahaman awal genetika dasar



Memenuhi permintaan beberapa penangkar lovebird, omkicau.com akan memberikan panduan berseri mengenai mutasi warna pada lovebird. Panduan ini juga bisa digunakan untuk penangkaran burung paruh bengkok lainnya, seperti nuri, cockatiel, parkit, dan macaw, karena pola pewarisan gen terkait warna memiliki prinsip yang sama dengan lovebird. Panduan ini disusun berdasarkan Ilmu Genetika yang saya peroleh dari Fakultas Peternakan UGM, artikel para ahli lovebird, dan beberapa website lovebird mancanegara yang saya cantumkan di setiap akhir tulisan. Selamat menikmati.
Selama ini, sebagian besar penangkar lovebird di Indonesia lebih sering melakukan trial and error dalam mencetak anakan untuk menghasilkan warna-warna tertentu. Modus yang dilakukan bermacam-macam. Ada yang memelihara beberapa ekor burung jantan dan beberapa ekor burung betina dalam kandang koloni. Mereka dibiarkan memilih pasangan sendiri, kemudian melihat warna dari anakan yang dihasilkan. Metode ini antara lain diterapkan Om Agus (ABS Bird Farm Jakarta).
Ada juga yang menjodohkan induk jantan warna A dan induk betina warna B dalam kandang soliter. Jika anakan yang dihasilkan memiliki warna unik, dan jarang dimiliki penangkar lain, maka pasangan ini akan dijadikan penghuni tetap di penangkarannya. Jika hasilnya biasa-biasa saja, mungkin dia akan mengganti salah satu induk dengan induk lain, sampai menghasilkan anakan dengan warna yang diharapkan.

Tidak apa-apa, dan tidak ada salahnya terus mencoba. Namanya juga belum tahu, nanti lama-lama juga akan tahu. Tetapi kalau ada cara lain yang lebih praktis, tanpa harus membuang waktu, tenaga, maupun biaya yang tidak sedikit, mengapa tidak mempelajarinya?
Jika sudah memahami dasar-dasar mutasi warna, Anda sejak awal bisa menggunakan induk jantan A dan induk betina B untuk menghasilkan anakan dengan warna tertentu. Bisa seperti induk A, induk B, atau bahkan muncul warna baru yang berbeda dari kedua induknya. Bahkan warna anakan sudah bisa Anda prediksi sebelum telur menetas.
Ok, sudah siap? Kita mulai tahap demi tahap yang akan membangun pemahaman Anda mengenai ilmu genetika terapan, khususnya mutasi warna pada lovebird.
GENETIKA DASAR
sel-1Karena bukan dosen, bukan pula pengajar yang baik, saya akan memberikan pemahaman tentang genetika dasar dengan cara yang mudah dipahami orang. Sekarang perhatikan gambar di samping.
Ya, ilustrasi sebuah rumah yang semua dindingnya dibangun dari batu bata, disusun bertumpuk dan berjejer, direkatkan dengan semen. Dinding-dinding dari batu bata inilah yang membentuk ruangan-ruangan seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi, dapur, dan sebagainya. Jadi, rumah tersusun atas ribuan batu bata.
Sekarang lihat di bawah ini:
sel-2

Jika burung diibaratkan rumah, maka batu bata dapat diibaratkan sebagai sel. Jadi burung pun terbentuk dari ribuan sel. Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan bagi semua makhluk hidup, termasuk burung. Semua fungsi kehidupan burung diatur dan berlangsung di dalam sel.
Burung memiliki paruh yang bisa digunakan untuk makan, minum, atau senjata berkelahi. Tetapi paruh pun tersusun oleh sel. Burung bisa bernafas, karena memiliki organ pernafasan mulai dari lubang hidung (nares), tenggorokan, hingga paru-paru. Tetapi semua organ itu juga tersusun oleh sel.
Burung mempunyai sistem peredaran darah seperti pembuluh darah dan jantung, tetapi semuanya juga tersusun oleh sel. Burung dapat berkembang biak, karena memiliki organ reproduksi yang tersusun oleh sel. Begitu pula dengan sistem saraf, bulu, sayap, ekor, dan sebagainya, semua tersusun oleh sel.
Semua organ tubuh maupun sistem di dalam tubuh burung bisa diibaratkan sebagai ruangan-ruangan di dalam rumah. Semuanya tersusun dari “batu bata” alias sel.  Nah, sekarang kita ambil 1 sel saja. Setiap sel memiliki struktur yang rumit, seperti gambar di bawah ini:

ANATOMI SEL
ANATOMI SEL

Rumit? Ya! Saya pun dulu butuh waktu lama untuk menghafal bagian-bagian dari sel (dan sekarang sudah banyak yang lupa, he..he..). Dalam panduan ini, saya tidak meminta Anda untuk menghafalkan. Cukup dipahami saja, betapa kompleks bagian terkecil dari tubuh burung yang bernama sel itu.
Pada gambar di atas terdapat istilah yang saya tulis dengan warna merah: nucleus, atau nukleus / inti sel. Ini yang perlu diingat. Setiap sel pasti memiliki inti sel. Saya meminta Anda untuk mengingatnya, karena di dalam inti sel inilah terdapat kromosom.

ILUSTRASI SEL DAN INTI SEL
ILUSTRASI SEL DAN INTI SEL

Kromosom merupakan tempat penyimpanan semua file dari setiap individu burung. Di sini tersimpan semua informasi dasar mengenai burung, mulai dari warna bulu kepala, warna bulu ekor, warna bulu sayap, warna iris mata, warna paruh, warna kaki, panjang tubuh, karakter, serta sifat atau data penting lainnya. Inilah sebabnya saya perlu menjelaskan masalah ini, agar Anda tahu dari mana mutasi warna pada lovebird bekerja.
Seluruh informasi dalam kromosom ini tersimpan dalam paket lebih kecil yang disebut gen. Jadi, dalam kromosom terdapat beberapa gen. Di sinilah ditemukan sifat-sifat atau karakter yang diwarisi individu burung dari bapak dan ibunya, dan nantinya akan diwariskan pula kepada anak atau keturunannya.

DI DALAM KROMOSOM TERDAPAT GEN
DI DALAM KROMOSOM TERDAPAT GEN

Jika Anda pernah mendengar tes DNA (deoxy-ribo nucleid acid) untuk mengetahui identitas seseorang, itu karena setiap orang memiliki seperangkat informasi yang khas dalam gennya, dan selalu dapat ditemukan pada setiap sel dalam tubuh orang tersebut, mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut. Hal ini juga berlaku pada burung, satwa lain, dan tanaman.
Jenis-jenis kromosom
Kromosom dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
  1. Kromosom tubuh / autosom (autosomal chromosome), yaitu kromosom yang ada di dalam tubuh burung, misalnya paruh, kepala, bulu, kaki, dan sebagainya.
  2. Kromosom seks (sex-chromosome), yaitu kromosom yang akan menentukan jenis kelamin burung: apakah jantan atau betina.
Kromosom seks pada burung
Kromosom dalam setiap sel makhluk hidup selalu dalam keadaan berpasangan. Ini berlaku untuk kromosom tubuh maupun kromosom seks. Kromosom seks pada burung serta unggas lainnya memiliki keunikan tersendiri, karena yang menentukan jenis kelamin anaknya bukan induk jantan, melainkan induk betina.
Burung jantan mempunyai kromosom ZZ, sedangkan burung betina memiliki kromosom ZW. Seperti dijelaskan sebelumnya, kromosom dalam sel selalu dalam keadaan berpasangan. Pada burung jantan, ZZ adalah pasangan kromosom yang terdiri atas 2 kromosom Z. Pada burung betina, ZW adalah pasangan kromosom yang terdiri atas 1 kromosom Z dan 1 kromosom W. Jadi yang menentukan jenis kelamin anaknya adalah kromosom W yang hanya dimiliki oleh burung betina.
Susunan kromosom ini berbeda dari manusia dan binatang mamalia, di mana laki-laki / jantan memiliki pasangan kromosom yang berbeda (XY), sedangkan perempuan / betina XX. Pada manusia dan mamalia, yang menentukan jenis kelamin anaknya adalah laki-laki / jantan, yang memiliki kromosom Y.
Nah, jika induk betina menghasilkan telur fertil (telur subur / telur yang dibuahi sel sperma), maka 1 kromosom induk jantan akan bertemu dengan 1 kromosom induk betina. Dengan demikian, anakan yang dihasilkan akan memiliki empat kemungkinan berikut ini:
  • Anakan akan memperoleh 1 kromosom ibunya (Z) dan 1 kromosom bapaknya (Z), sehingga memiliki kromosom seks ZZ dan berjenis kelamin jantan.
  • Anakan akan memperoleh 1 kromosom ibunya (Z) dan 1 kromosom bapaknya (Z yang satu lagi), sehingga memiliki kromosom ZZ dan berjenis kelamin jantan.
  • Anakan akan memperoleh 1 kromosom ibunya (W) dan 1 kromosom bapaknya (Z), sehingga memiliki kromosom seks ZW dan berjenis kelamin betina.
  • Anakan akan memperoleh 1 kromosom ibunya (W) dan 1 kromosom bapaknya (Z yang satu lagi), sehingga memiliki kromosom ZW dan berjenis kelamin betina.
Dari keempat kemungkinan tersebut, ada dua kemungkinan anakan berjenis kelamin jantan dan dua kemungkinan lagi betina. Dengan demikian, probabilitas (teori kemungkinan) mengenai jenis kelamin anaknya adalah 50% jantan dan 50% betina.

Probabilitas jenis kelamin pada anakan lovebird.
Probabilitas jenis kelamin pada anakan lovebird.

Saya akan menyederhanakan gambar di atas, dengan gambar di bawah ini:

Kartu distribusi kromosom seks pada anakan lovebird.
Kartu distribusi kromosom seks pada anakan lovebird.

Sudah paham?
Ketika telur lovebird sudah dibuahi sel sperma, dan siap untuk dierami induknya atau menggunakan mesin tetas, maka susunan kromosom ini sudah lengkap, tetap, dan tidak akan berubah. Gen-gen yang ada di dalam kromosom sudah membawa data-data penting, seperti warna bulu pada kepala, warna bulu punggung, warna bulu sayap, warna bulu kaki, warna iris mata, warna paruh, warna kaki, mental kuat atau tidak, dan sebagainya. (bersambung ke seri 2)
Tunggu serial berikutnya: Apa untungnya mutasi?
Referensi Utama:
  • agapornis.be
  • agapornis.info
  • mutavi.info
  • africanlovebirdsociety.com
  • artikel David Britton: Parrot Genetics in Color Mutations for Novice Pet Bird Breeders(birdpets.onenessbecomesus.com)